Tak Ada Gerakan Tanpa Kekuatan: Pembangunan Gerakan Feminis di Jantung Upaya Mempertahankan Demokrasi
Gerakan dan pembentukan gerakan perlu diperkuat di tengah iklim global yang menunjukkan kebangkitan otoriter; yang secara terang-terangan mengabaikan hak asasi manusia dan lembaga-lembaga demokratis, mobilisasi kelompok sayap kanan populis dan fundamentalis, serta ketidakstabilan ekonomi dan iklim – yang semuanya menyiapkan panggung bagi meningkatnya angka kekerasan dan penindasan. Fokus pembangunan internasional yang teknokratis dan sering kali paternalistik, di samping LSM-isasi kerja-kerja perubahan sosial, telah berkontribusi pada “proyekisasi/projectization”, dan beberapa orang bahkan mengatakan, delegitimasi kerja-kerja gerakan.
Banyak sektor masyarakat sipil dan donor yang masih mencari solusi cepat dan tidak benar-benar memahami kerja-kerja mendalam yang dibutuhkan dalam penguatan gerakan. Kami melihat erosi FPE sebagai sebuah praktik. Para praktisi tersebar dan bersama mereka alat serta pembelajaran penting dikembangkan selama beberapa dekade. Dalam hal ini, FPE berada di jantung pendekatan dan metodologi Pembangunan Gerakan Feminis JASS untuk mendorong lahirnya gerakan-gerakan yang kreatif, bersemangat, dan kuat; yang diperlukan untuk membalikkan keadaan.
Gerakan adalah (dan akan selalu menjadi) hal penting untuk membuka/menciptakan ruang politik yang dibutuhkan demi perubahan yang kita inginkan, terutama pada saat terjadi reaksi keras, konsolidasi otoriter dan penolakan terhadap demokrasi dan hak asasi manusia. Ada hubungan yang penting antara FPE dan pembangunan kekuatan/penguatan gerakan jangka panjang – FPE merupakan dasar bagi kepemimpinan dan kolaborasi lintas gerakan yang selaras, berani, dan strategis. FPE menciptakan ruang untuk pemikiran kritis yang lebih dalam, kesadaran kritis, melupakan/mempelajari pola-pola penindasan dan mengembangkan pemikiran baru, membina hubungan dan kolaborasi strategis, menemukan jalan untuk aksi dari lokal ke global, dll – semua itu diperlukan sebagai solusi untuk tantangan yang kita hadapi saat ini – dan relevan pula secara historis.
Tonton rekamannya
Sumber daya dalam bahasa Inggris
Web Resources
Video
Articles & Journals
- The Labor of Political Theatre as Embodied Politics: A Conversation
- Refusals, Radical Vulnerability, and Hungry Translations
- Code of Conduct: Sangtin Kisan Mazdoor Sangathan’s (SKMS’s) Code Of Conduct For Researchers, Writers, Filmmakers And Others Interested In Working With The Sangathan
Books
Panelis
Hope Chigudu
Hope adalah seorang aktivis feminis yang tak kaya dengan pengalaman puluhan tahun dalam pembangunan gerakan feminis dan pengembangan kepemimpinan feminis, mengingat tempat tinggalnya di Uganda dan Zimbabwe. Sebagai salah satu pendiri Zimbabwe Women’s Resource Centre and Network dan juga pendiri Just Associates (JASS), Hope pernah menjadi anggota dewan Global Fund for Women, Urgent Action Fund-Africa, Global Fund for Community Foundation, dan Oxfam SA, serta sekarang menjabat sebagai anggota dewan Practical Action.
Mariela Arce Andrade
Pendidik, ekonom, perencana kebijakan publik, dan peneliti di bidang advokasi politik untuk kebijakan publik perempuan, pelatihan metodologis dalam pendidikan populer feminis, dan konsultasi warga di tingkat nasional dan regional. Sejak tahun 1980, bersama dengan aktivis sosial lainnya, ia telah mendirikan forum-forum pendidikan dan hak asasi manusia di tingkat nasional dan Amerika Latin. Beliau adalah mantan Direktur Pusat Studi dan Aksi Sosial Panama – CEASPA – (1996-2000), pendiri dan koordinator Citizens’ Initiative Cuidemos a Panamá – CAP, serta anggota pendiri beberapa organisasi hak asasi manusia di Amerika Latin. Saat ini beliau menjadi bagian dari tim yang merancang dan memfasilitasi Sekolah Kepemimpinan Strategis Perempuan JASS di Mesoamerika.
Richa Nagar
Keilmuan dan karya kreatif Richa Nagar dalam bahasa Inggris dan Hindustan telah berkembang melintasi batas-batas India, Amerika Serikat, dan Tanzania. Sebagai seorang pelintas-batas yang bergerak di luar sekat-sekat batasan rumpun keilmuan, ia membangkitkan cara-cara yang stabil dalam belajar dan bercerita melalui kreativitas kolektif sembari mengangkat pertanyaan-pertanyaan tentang etika, tanggung jawab, dan keadilan. Di University of Minnesota, ia pernah menjabat sebagai Bennett Chair in Excellence, Fink Chair in Liberal Arts, dan mendapatkan gelar Profesor Kehormatan di kampus tersebut, di samping berafiliasi dengan Studi Feminis, Geografi, Teater, Studi Asia dan Timur Tengah, Studi Amerika, Institut Lingkungan Hidup, dan Pusat Interdisipliner untuk Studi Perubahan Global. Beliau juga memegang jabatan kehormatan di bidang Politik di York University di Toronto, Studi Gender di Kadir Has University di Istanbul, dan Sosiologi di Savitribai Phule Pune University.
Jojo Guan
Mary Joan (Jojo) Guan adalah seorang aktivis perempuan dan hak asasi manusia veteran. Beliau adalah mantan direktur eksekutif Center for Women’s Resources (CWR), sebuah organisasi nirlaba dan non-pemerintah yang berbasis di Quezon City, Filipina. Selama masa kepemimpinannya, CWR bermitra dengan JASS, dan hubungan ini telah berlangsung selama 15 tahun. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pusat Rehabilitasi Anak, sebuah lembaga untuk anak-anak perempuan yang terkena dampak trauma perang dan pelecehan di Filipina. Saat ini ia menjabat sebagai anggota dewan CWR, serta Lila Pilipina, sebuah organisasi wanita yang memperjuangkan hak-hak comfort women korban Perang Dunia II. Dia juga merupakan anggota dewan JASS yang terbaru.
Kunthea Chan
Kunthea adalah seorang pendidik feminis populer yang berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat yang adil bagi semua. Saat ini, ia bekerja di Thousand Currents sebagai Manajer Program Taktis untuk Asia dan Pasifik. Sebelum bergabung dengan Thousand Currents, Kunthea bekerja di sebuah organisasi lokal selama delapan tahun dan organisasi pendukung gerakan feminis global, JASS-Just Associates selama lebih dari 11 tahun, di mana ia berkontribusi dalam pengembangan dan pembentukan strategi organisasi. Kunthea telah memainkan berbagai peran kepemimpinan dalam organisasi dengan menggunakan pendekatan lintas sektoral untuk mendukung kepemimpinan perempuan. Ia mendukung strategi pengorganisasian di serikat pekerja garmen, kelompok LGBT, perempuan adat dan pedesaan, serta feminis muda.
Laura Zúniga Cáceres
Laura Zúniga Cáceres berasal dari La Esperanza, Intibucá, Honduras. Sejak remaja ia telah berpartisipasi dalam ruang-ruang orang muda, komunikasi, dan pendidikan populer di komunitasnya. Setelah kudeta di Honduras, ia bermigrasi ke Argentina di mana ia berpartisipasi dalam gerakan orang muda dan feminis serta ruang-ruang pendidikan populer. Laura menerima Human Rights Award of the Spanish Lawyers – XXI Edition, dan dinobatkan sebagai Champion Pembela Hak Asasi Manusia oleh PBB dalam rangka kampanye ‘Defend Today’. Saat ini tinggal di La Esperanza, ia bekerja sebagai pendidik feminis populer di JASS Mesoamerica.
Shereen Essof
Shereen adalah seorang feminis, aktivis, pendidik populer, akademisi, dan Direktur Eksekutif JASS sejak tahun 2020. Kerja-kerja Shereen didasarkan pada keterlibatannya dengan perempuan dalam serikat pekerja, gerakan sosial, dan organisasi berbasis komunitas. Shereen telah menerbitkan banyak tulisan tentang feminisme, gerakan perempuan, dan pengorganisasian gerakan sosial di berbagai jurnal di Afrika Selatan dan internasional.