Skip to content
  • JASS

Keadilan Gender Tidak Berjalan Mundur: Mengorganisir untuk Melawan Serangan Balik Hak-Hak Anti-Gender

Dialog Virtual

Kapan: 17 Maret 2025, Pukul 12 PM UTC
Di mana: Online

Ketika serangan terhadap keadilan gender meningkat, bagaimana gerakan dapat memukulnya mundur dan melindungi pencapaian yang telah diperoleh dengan susah payah? JASS dan Noor menyajikan sesi virtual untuk menyelami kekuatan di balik reaksi keras, dan bagaimana kita dapat membangun strategi kolektif untuk memblokir agenda mereka.

Dialog ini dapat didengarkan dalam Bahasa Inggris, Spanyol, dan Indonesia.

Tonton & Dengarkan

Daftar Putar Lagu

Ringkasan

Panelis

Sonia Corrêa

Sonia Corrêa telah terlibat di dalam kerja-kerja riset dan advokasi terkait gender, seksualitas dan Hak Asasi Manusia sejak akhir tahun 1970an. Antara tahun 1992 dan 2009, ia menjadi koordinator program Hak-Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi di DAWN, Development Alternatives with Women for a New Era. Dalam kapasitas tersebut, ia mengikuti siklus konferensi PBB tahun 1990-an. Pada tahun 2006, bersama Profesor Vitit Muntarbhorn, ia menjadi salah satu chair dalam komite perumus Prinsip-Prinsip Yogyakarta tentang Penerapan Hukum Hak Asasi Manusia Internasional dalam kaitannya dengan Orientasi Seksual dan Identitas Gender.

Saoyo Tabitha Griffith

Tabitha adalah seorang Advokat, akademisi dan aktivis yang percaya terhadap pentingnya secara preemtif dan proaktif mendisrupsi, menghentikan pendanaan, menghapus platform, dan mematahkan taring ideologi fundamentalis di Afrika. Dengan pengalaman lebih dari tiga belas tahun menangani isu kebijakan, hak asasi manusia, kesehatan, dan ruang tata kelola di Afrika Timur, Tabitha telah mengimplementasikan berbagai proyek terkait aborsi yang tidak aman, kekerasan seksual, HIV, sterilisasi paksa, hak-hak LGBTQ, dan kehamilan remaja.

Hina Baloch

Peneliti, Penulis, dan Penggerak Politik [Karachi-London]. Hina secara politik aktif dan melakukan pengorganisiran di Syiah, Baloch. Ia mengorganisir komunitas Transgender sejak tahun 2010, dan ia juga telah bekerja di ruang-ruang aktivis sayap kiri serta feminis sejak dulu, seperti Aurat March Karachi, Women Democratic Front dan Karachi Bachao Tehreek, yang merupakan gerakan yang terus berkembang dan tumbuh dari kelas pekerja dan minoritas gender. Dia adalah salah satu pendiri dari pride transgender politik pertama di Pakistan, Sindh Moorat March, seorang Chevening Scholar, alumnus SOAS University of London jurusan Studi Gender, dan penulis buku tentang evolusi pasca-pemisahan (partition) Budaya Khawajasira di Pakistan.

Phumi Mtetwa

Phumi Mtetwa adalah seorang aktivis yang bekerja di bidang kesetaraan dan keadilan ekonomi, gender, dan LGBTI. Ia memiliki banyak pengalaman bekerja dalam konteks internasional dan regional, khususnya di Afrika Selatan dan Amerika Latin. Sebagai Direktur Regional JASS untuk Afrika Selatan, ia memiliki komitmen dan fokus pada landasan politik Pendidikan Populer Feminis, mengaitkan perjuangan di seluruh wilayah serta memajukan strategi perubahan yang menjadi kunci di saat-saat genting.

Sabika Abbas (moderator)

Sabika adalah seorang penyair, feminis, penggerak HAM, dan pengacara yang sedang menempuh pendidikan. Seni dan aktivismenya menonjolkan pergumulan yang dihadapi oleh kaum Muslim di India, beserta mimpi, gerakan, dan representasi diri mereka. Sabika sekarang memegang posisi sebagai Lead Organizer di Noor, Pemimpin Redaksi majalah South Asian Avant-Garde (SAAG) Anthology, dan Pendiri Sar-e-Rahguzar: Sajak di Jalanan.

Tetaplah Terhubung

Ikuti kami untuk live updates dan sorotan CSW di Instagram, X, Facebook, dan LinkedIn.

#JustPower #CSW69 #Beijing30 #NoGoingBack

Back To Top